Kesehatan Holistik: 10 Langkah Tindakan Agar Keselarasan Tubuh Anda Selalu Terjaga (bagian pertama).

Bookmark and Share
Kesehatan Holistik: 10 Langkah Tindakan Agar Keselarasan Tubuh Anda Selalu Terjaga (bagian pertama).Untuk selalu menjaga keselarasan irama getaran tubuh dengan alam semesta Hazrat Inayat Khan memberikan pedoman 10 Langkah agar memperoleh kesehatan secara holistik.

1. Gerakan Badan.
Rumusan Hazrat Inayat Khan sangat luar biasa, segala sesuatu yang berhenti sebenarnya sudah mati. Yang bergerak itulah yang hidup. Menurut sang maestro, gerakan adalah pertanda kehidupan. Begitu Anda berhenti, itulah pertanda kematian.
Apabila sepanjang hari Anda bekerja dalam ruangan tertutup dan kurang menggerakkan badan, maka nada dan ritme tubuh dapat menjadi kacau.

Untuk itu penting sekali dengan mengimbanginya dengan latihan-latihan fisik sederhana, misalnya berjalan kaki selama 20 – 30 menit setiap hari. Dan bila berada di kantor, kalau bisa menghindari penggunaan lift, gunakan tangga.

Latihan-latihan halus seperti Tai-Chi dan Yoga akan sangat membantu. Hindarilah latihan-latihan berat yang justru dapat mengganggu ritme, nada dan irama dalam diri Anda. Kebanyakan latihan-latihan fisik yang menjadi populer saat ini justru tidak memperhatikan ritme dan unsur kesehatan holistik.

Dibalik alasan-alasan yang tampaknya berbeda, alasan utama atau sebab utama setiap penyakit adalah kurangnya gerakan. Kurangnya gerakan menyebabkan kurangnya energi kehidupan. Gerakan memicu penciptaan energi. Makanan Anda boleh bergizi, emosi Anda terkendali, pikiran tidak liar lagi, namun apabila badan Anda tidak bergerak, tetap juga Anda belum sehat. Anda akan selalu lemas dan merasa kurang fit.

2. Memperhatikan / Menyayangi Diri.
Apabila Anda tidak memperhatikan dan menyayangi diri sendiri, siapa yang akan memperhatikan, siapa yang akan menyayanginya? Hazrat Inayat Khan mentertawakan ketergantungan Anda pada seorang dokter, tabib atau dukun.

Anda begitu sibuk memperhatikan orang lain, sehingga lupa memperhatikan diri sendiri – lupa menyelaraskan irama dan nada dalam diri Anda sendiri. Karena memang tidak pernah memperhatikan diri, Anda tidak menyadari gangguan-gangguan yang terjadi dalam diri Anda. Dahulu Anda mempercayakan masalah roh kepada para pendeta, seolah-olah mereka yang bisa menentukan roh Anda masuk surga atau masuk ke tempat lain. Sekarang Anda mempercayakan kesehatan kepada para dokter – seolah-olah mereka lebih tahu tentang diri Anda. Yang sakit Anda, maka yang dapat menemukan sebab penyakit seharusnya juga Anda – bukan orang lain. Sementara ini, yang terjadi bukanlah demikian.

Lantas siapa yang salah? Anda sendiri! Sekali lagi, Anda sudah lupa memperhatikan diri sendiri.

Sayangilah diri sendiri. Jangan mengharapkan perhatian dari orang lain, dari luar. Apabila Anda mulai memperhatikan diri, Anda tidak akan membebaninya dengan makanan yang berkelebihan, emosi yang meluap-luap dan pikiran yang kacau.

Walaupun demikian, menyayangi diri dan memperhatikan diri hendaknya tidak disalah-artikan sebagai memanjakan diri. Memanjakan diri secara berlebihan akan membuat Anda was-was. Anda tidak bisa menikmati hidup lagi. Jadi hendaknya Anda tidak memanjakan diri, juga tidak menelantarkan diri. Yang harus Anda lakukan adalah menyayangi diri, memperhatikan diri. Berusahalah untuk memahami bahasa badan Anda.

Setiap organ tubuh bergetar,setiap organ tubuh memiliki ritme, nada dan irama sendiri. Setiap organ tubuh bahkan memiliki intelejensia sendiri, bukan hanya otak – tetapi setiap organ tubuh! Otak memang mempunyai fungsi sebagai komandan, namun prajurit-prajurit dibawahnya, perwira-perwira dibawahnya juga memiliki intelejensia sendiri. Untuk menerima perintah dari komandan, untuk bisa melaksanakannya dengan baik, setiap prajurit, setiap perwira harus memiliki intelejensia. Begitu pula dengan dengan badan Anda, dengan organ-organ tubuh Anda.

Karena itu, Anda sesekali waktu berdialoglah dengan organ-organ tubuh Anda. Bertemanlah, bersahabatlah dengan mereka. Dan yang paling penting, bila Anda jatuh sakit berupayalah untuk melokalisasi penyakit Anda. Anda sering sekali melakukan generalisasi terhadap penyakit Anda. Jangan menggunakan istilah “Saya sakit”. Berusahalah untuk memahami badan Anda – yang sakit itu bagian mana dari badan Anda. Apabila yang terasa sakit adalah kepala, katakan “ Kepala saya terasa sakit”
Saran praktis:

· Bila misalnya Anda sakit kepala, coba dirasakan bagian mana dari kepala Anda yang sakit. Anda bisa menemukan “titik sakit” itu. Apabila Anda sudah menemukannya, perhatikan terus titik yang terasa sakit itu. Ya, perhatikan terus menerus. Pertama-tama, rasa sakit akan semakin terasa, namun tidak lama kemudian rasa sakit akan berkurang, sampai pada suatu ketika akan menghilang.

· Setelah rasa sakit menghilang dan Anda merasa lebih nyaman, mulailah melakukan dialog dengan bagian tubuh yang sakit itu – yang dalam hal ini contohnya adalah “kepala”. Bicaralah dengan kepala Anda, tentu saja dalam hati. Katakan:” Tenang kepalaku – tenang, selama ini rupanya aku tidak pernah memperhatikanmu. Aku menggunakan kamu terus menerus, tanpa memperhatikan bahwa kamupun butuh istirahat. Maafkan aku. Rileks, tenang....”
Sekali lagi yang harus Anda ingat adalah: Jangan memanjakan badan, jangan pula menelantarkannya. Biasanya Anda berada di salah satu kubu. Di kubu yang sangat memanjakan badan, Anda menjadi was-was dan tidak dapat menikmati hidup, yang menelantarkan badan – Anda menciptakan ketidakselarasan sehingga banyak penyakit yang muncul. Anda harus meninggalkan kedua kubu ini, Anda harus berada di tengah. Tidak was-was tetapi waspada.

3. Memahami Penyakit.
Setelah menemukan sebab penyakit, berusahalah untuk memahami sifat penyakit. Nenek moyang kita dahulu mengkaitkan setiap penyakit dengan “roh”. Pengaruh dari roh jahat menyebabkan penyakit. Sekarang para ahli medis mengatakan bahwa sebab utama di balik setiap penyakit adalah mikroba atau kuman.

Selama ini kita sibuk mematikan kuman, namun sepertinya upaya kita tidak membawa hasil yang memuaskan. Setiap hari kita menemukan penyakit-penyakit baru dan kuman-kuman baru. Kuman merupakan fenomena fisik. Setiap kuamn yang berhasil diatasi sebenarnya belum bisa dikatakan mati, kematian fisik kuman bersifat temporer. Sesaat lagi dia menjelma sebagi kuman baru, sehingga kita tidak pernah berhenti memerangi mereka. Lagi pula, kuman berada dimana-mana, di luar dan di dalam tubuh. Bahkan ada kuman yang bersifat sangat friendly – bersahabat, mereka bisa hidup bersama Anda tanpa mengganggu kesehatan Anda.

Mungkin nenek moyang kita lebih benar, lebih dekat dengan kebenaran. Mereka memahami”roh” setiap kuman, bukan fisiknya. Dan apabila roh kuman-kuman ini berhasil dijinakkan, maka tidak akan ada lagi yang mengganggu kita. “Roh” kuman, energi yang menciptakan dan memberikan kehidupan pada kuman berasal dari diri Anda sendiri. Apabila Anda selalu mengeluh “ Saya sakit, badan saya tidak enak”, ketahuilah bahwa Anda telah menciptakan kuman “penyakit” dalam diri Anda. Kemudian satu kuman penyakit yang terciptakan berkembang biak , bahkan mengundang kuman penyakit dari luar.

Sekali lagi jangan mengeluh! Keluhan Anda membuktikan kekalahan Anda. Pahamilah sifat penyakit Anda, temukan sebabnya. Apabila Anda berhasil menemukan sebab penyakit Anda, dengan mudah sekali Anda juga bisa mengatasi penyakit itu sendiri. Proses penyembuhan menjadi sangat cepat. (Anand Krishna, Cakrawala Sufi 2: Hidup Sehat dan Seimbang Cara Sufi)

Demikianlah 3 langkah tindakan agar keselarasan tubuh serta kesehatan holistik Anda selalu terjaga , tujuh langkah lainnya akan dituliskan dalam dua bagian tulisan lagi agar semua langkah yang diberikan cukup lengkap penjelasannya.



{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger